Kisah bocah tanpa tangan dan kaki yang bercita-cita ingin menjadi ustadz


Ceritanya mengalir. Kalimatnya sederhana. Namun, setiap kali ditanya tentang tujuannya, dia menjawab dengan tegas.


Ingin jadi ustadz, kata Hakim (8) setengah teriak saat ditemui di Dusun Krajan, Desa Nanggungan,
Nama lengkap bocah itu adalah Farid Hakim Baihaqi Marwan. Lahir di Bekasi, Jawa Barat 8 tahun lalu tanpa sepasang tangan. Kedua kakinya tidak sempurna sehingga tidak bisa menopang berat badannya.
Endah Budiarti (24), bibi yang mengasuh Hakim sejak kecil mengatakan, sejak berusia 2 tahun, Hakim muda harus berpisah dengan orang tuanya.

Uni Wahyudi Marwan, ayah Hakim adalah seorang pegawai sebuah perusahaan milik negara. Sedangkan ibunya, Siti Kunfaridah, berprofesi sebagai perawat di ibu kota.

Awalnya, pihak keluarga khawatir Hakim tidak bisa mengenyam pendidikan. Apalagi kedua orang tuanya sibuk, kata Endah.

Oleh karena itu, Ismi (58) sang nenek membawa Hakim kecil itu ke Pacitan. Kini, Hakim duduk di bangku kelas 2 SLB (sekolah luar biasa).

Awalnya, lanjut Endah, memang butuh kerja keras untuk menumbuhkan rasa percaya diri hakim. Budaya masyarakat sekitar yang kerap menjadikan cacat fisik sebagai tontonan menjadi beban berat bagi keluarga.

Saat bertemu dengan orang asing, Hakim secara spontan bersembunyi di balik ketiak orang yang menggendongnya. Perasaan rendah diri terus menghantui Hakim kecil itu.


Belum ada Komentar untuk "Kisah bocah tanpa tangan dan kaki yang bercita-cita ingin menjadi ustadz"

Posting Komentar

Iklan Atas 1

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel