6 Hal Terkait Makam Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi
Setiap muslim di muka bumi ini pastinya sangat berkeinginan memiliki kesempatan berkunjung ke makam Nabi Muhammad SAW yang berada di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.
Masjid Nabawi merupakan salah satu tempat yang memiliki arti penting bagi umat Islam. Di dalamnya terdapat makam sayyidul anbiya wal mursalin (pemimpin para nabi dan rasul) baginda Nabi Muhammad SAW.
Siapa saja yang datang ke sana, baik itu jamaah haji, umrah, ataupun peziarah, pastinya tak akan melewatkan kesempatan untuk menyampaikan salam kepada Nabi Muhammad SAW ketika telah berada di depan makam beliau, dan meyakini baginda mendengar serta membalas salam mereka.
Dahulu, makam Rasulullah SAW adalah kamar beliau dan istrinya, Aisyah RA. Sebelum diperluas, makam Nabi SAW dulu dinamakan Masqurah.
Setelah Masjid Nabawi diperluas, makam Rasulullah SAW masuk di dalam bagian bangunan masjid dengan kubah berwarna hijau.
Di samping makam Nabi Muhammad SAW terdapat makam dua sahabatnya, yakni Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhum.
Berikut enam hal yang perlu diketahui tentang makam Nabi Muhammad SAW, dikutip dari ayojakarta.com—jejaring Suara.com—Kamis (2/9/2021):
1. Pagar Emas
Makam Nabi Muhammad SAW dibatasi oleh pagar tinggi berwarna keemasan yang berhias kaligrafi.
Pembatas pagar emas merupakan sisi depan dari ruang kamar bagian dalam yang menampung makam Nabi SAW dan dua sahabatnya.
Nabi Muhammad SAW dimakamkan di rumah Aisyah, tempat dia tinggal saat wafat. Aisyah tinggal di rumah kecil nan sederhana di samping masjid.
Rumah Aisyah dan Hafsa terletak di dalam Kamar Suci tersebut dan berdekatan satu sama lain. Mereka biasa berbicara satu sama lain dari rumah mereka sendiri.
3. Tiga Lubang di Pembatas Emas
Terdapat lubang untuk mengintip ke dalam Kamar Suci tersebut, namun makam Nabi SAW tidak terlihat.
Lubang terbesar ada di sebelah kiri yang lurus menghadap makam Nabi Muhammad SAW.
Lubang tengah menghadap makam Abu Bakar, dan lubang kanan menghadap makam Umar.
4. Tembok yang Mengelilingi Makam
Dinding ruangan terbuat dari batu hitam dan atapnya memiliki kubah hitam kecil yang disebut Qubbat an-Nur.
Kamar Suci atau makam Rasulullah SAW tidak memiliki gerbang dan benar-benar tertutup dari luar, kecuali sebuah jendela kecil di kubah yang terhalang oleh pagar emas di bagian depan.
Tembok tersebut dibangun oleh Umar bin Abdul Aziz pada 91 Hijriyah sehingga tidak ada seorang pun yang boleh masuk ke dalam Kamar Suci itu.
5. Dinding Tambahan Dibangun
Makam Nabi Muhammad SAW kini diberi tembok pembatas, tak ada pintu atau jendela. Sultan Nuruddin Zengi membangun tembok tebal dari timah cair di sekitar kuburan Nabi SAW.
Tembok dibangun setelah ada insiden upaya orang Nasrani yang hendak menggali makam Rasulullah pada 1164 Masehi atau 554 Hijriyah.
Upaya pencurian dan penggalian makam Nabi SAW tercatat sudah beberapa kali terjadi di masa lalu.
6. Dimakamkan Persis di Tempat Beliau Wafat
Makam Nabi Muhammad SAW digali di bawah tempat tidur di mana dia wafat. Terdapat perdebatan antarsahabat saat hendak memilih lokasi untuk memakamkan Rasulullah SAW.
Sebagian sahabat menyarankan agar menempatkannya di mimbar tempat beliau berkhutbah atau di mihrab tempat beliau menjadi imam sholat.
Beberapa dari mereka mengatakan untuk menempatkannya di Baqi', makam tertua di Madinah dan tempat di mana keluarga serta sahabat Rasulullah dimakamkan.
Akan tetapi, Abu Bakar datang dan menengahi perdebatan tersebut. Dia berkata bahwa dia mendengar Nabi SAW bersabda bahwa "Seorang Nabi tidak pernah dikuburkan di tempat lain selain tempat di mana dia meninggal."
Itulah enam hal terkait makam Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.
Belum ada Komentar untuk "6 Hal Terkait Makam Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi"
Posting Komentar